LOMBOK UTARA - Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar, H. Mashal, SH. MM, menilai, kesadaran masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan pentingnya pendidikan dan perguruan tinggi cukup meningkat dan membanggakan.
Penilaian tersebut dikemukakan H. Mashal, ketika ditemui di gedung STKP Hamzar komplek Perguruan Yayasan Maraqitta’limat Kecamatan Bayan kemarin. Menurutnya, sejak KLU dimekarkan dua tahun lalu menjadi sebuah kabupaten, kesadaran akan pentingnya menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi terus mengalami peningkatan, sehingga yayasan Maraqitta’limat mendirikan sebuah perguruan tinggi yaitu STKIP Hamzar di konplek perguruan Maraqit Lokok Aur Desa karang bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
“Untuk memperoleh perijianan sebuah perguruan tinggi itu memang cukup sulit. Buktinya, untuk mendirikan STKIP Hamzar di KLU itu membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar enam tahun, harus bolak-balik ke Jakarta, hingga pada tahun 2011 SK Mendiknas RI nomor 4/D/O/2011 tanggal 7 januari, ijin STKIP hamzar baru bisa kita peroleh”, kata H. mashal.
Kendati satu-satunya STKIP yang sudah mendapat perijinan di KLU, lanjut H. Mashal, namun kadang-kadang masih ada sebagian warga yang ragu, dan ini perlu disosialisasikan. “Bahkan masih ada yang mempertanyakan apakah ini sudah terakreditasi. Padahal dalam aturan perguruan tinggi baru dilakukan akreditasi (pembinaan) setelah berdiri dua tahun”, jelasnya.
Sebagai tanda sebuah lembaga perguruan tinggi yang memperoleh perijinan itu, pertama-tama pengelolanya akan diberikan nomor dan password Dikti, diundang mengikuti pertemuan di Kopertis VIII Bali, dan diberikan bantuan oleh pemerintah. Jadi kalau ada perguruan tinggi swasta yang mengaku sudah memiliki ijin, maka perlu ditanya, apakah mereka sudah mendapat nomor dan paswordnya Dikti yang harus dirahasiakan. “Bila belum ada itu artinya belum memiliki perjinan. Dan Alhamdulillah, semuanya itu STKIP hamzar KLU sudah diberikan”, ungkap H. Mashal bersyukur.
“Jadi masyarakat KLU, tidak perlu lagi ragu memasukkan anak-anak mereka di STKIP Hamzar, karena satu-satunya perguruan tinggi di KLU yang sudah mendapat SK Kemdiknas RI, dengan membuka dua jurusan yaitu S-1 PGPAUD dan S-1 PGSD”, tambahnya.
Mengapa membuka jurusan PGSD dan PGPAUD tidak jurusan lainnya? Menjawab pertanyaan tersebut, H. Mashal menjelaskan, bahwa sesuai program pemerintah bahwa pada tahun 2014 mendatang, semua guru yang mengajar di baik di SD maupun di MI harus S-1 PGSD, sementara di KLU, masih banyak guru-guru setingkat sekolah dasar yang belum sarjana. “Jadi dengan adanya STKIP Hamzar ini, membuka peluang yang bukan saja bagi tamatan SMA, Aliyah, SMK dan setingkat lainnya, tapi juga bagi guru-guru yang belum sarjana”, jelasnya.
Sementara S-1 PGPAUD dibuka, karena mengingat khususnya di NTB belum memiliki sarjana PAUD. Padahal sesuai penjelasan dari stap ahli menteri Mendiknas pada acara pertemuan di Kopertis wilayah VIII di Bali pada pertengahan Juni lalu, bahwa pada tahun 2045 mendatang, para siswa-siswi PAUD inilah yang akan memimpin negeri ini, entah menjadi pejabat Negara, pengusaha dan lainnya. “Dengan dasar inilah S-1 PGPAUD terus kita galakkan untuk mencetak guru-guru handal khususnya dibidang pendidikan anak usia dini”, jelasnya.
Terkait keberadaan STKIP Hamzar, Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH dalam sebuah kesempatan mengaku bersyukur atas berdirinya sebuah perguruan tinggi yang sudah memiliki perijinan. “Maraqit telah berperan aktif meningkatkan sumber daya manusia di KLU. Insya Allah mulai tahun 2012 mendatang semua perguruan swasta kita akan bantu”, katanya.
Bupati minta kepada generasi penerus termasuk mahasiswa yang menuntut ilmu di STKIP Hamzar, untuk terus belajar, lebih-lebih dewasa ini kemajuan teknologi sudah tak terbendung lagi dan cukup membantu kemajuan pendidikan. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga bisa membawa dampak negatif.
Sementara Pembina Yayayasan Maraqitta’limat NTB, TGH. Hazmi Hamzar ketika ditemui Corong Rakyat mengatakan, perjuangan mendirikan perguruan tinggi cukup panjang bahkan bertahun-tahun, namun seperti menjadi momentum sejarah, bahwa ketika H. Djohan Sajmsu, SH naik menjadi bupati, ijin STKIP Hamzar di KLU pun keluar.
“Yang pertama kali menandatangani rekomendasi pendirian STKIP Hamzar adalah Bapak Djohan yang ketika itu menjadi Sekda KLU. Dan begitu naik menjadi bupati ijin oprasionalpun keluar, dan ini patut kita syukuri”, katanya seraya menegaskan, bawa jama’ah Yamtia tetap komit mendukung bupati dan wakil bupati KLU”, tegasnya.
Yamtia, lanjutnya telah mengantongi dua ijin Perguruan Tinggi (PT), yaitu STIKES Hamzar di Lombok Timur dan STKIP Hamzar di Lombok Utara. Sementara dua ijin PT lainnya yaitu PT Perbangkan Syari’ah dan Tarbiyah masih dalam proses.
Selain itu, Yamtia juga mendirikan beberapa SMK, seperti SMK Kesehatan Hewan, Pertanian, Tataboga, Otomotif, Blog Beton dan SMK Kesehatan. Semua ini dilakukan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga handal dibidangnya dan sebagai pekerja profesional sekaligus dalam rangka mengatasi persoalan umat kedepan kedepan.
Ditegaskan, kewajiban kita sebagai umat Islam adalah mendatangkan kemaslahatan kepada umat agar tetap hidup dalam lindungan Allah SWT. “Semua perjuangan ini akan sukses bila kita bersatu dan saling memaafkan antar sesame”, jelas H. Hazmi yang juga anggota DPRD NTB ini. (ari/wartawan Corong Rakyat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar