STKIP Hamzar Lombok Utara, SK Kemdiknas RI No. 04/D/O/2011 menerima mahasiswa baru Tahun Akademik 2011/2012, dengan Program S-1 PGSD dan PGPAUD.Tempat Pendaftaran: Adlan Mamnun, Dusun Lendang Mamben Desa Anyar, hp. 081 907 520 004 atau Studio Primadona FM, Ancak Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (M. Syairi) hp. 081 917 760 145. Email: ariprimadona@gmail.com,stkiphamzar8@gmail.com###Program Yamtia: Pendirian Perguruan Tinggi D-III Perbankkan Syari'ah, Perguruan Tinggi S-1 Tarbiyah dan kedua Perguruan Tinggi dalam proses perijinan, Pendirian Pasar Ponpes, Bank Syari'ah, dan Pendirian Pusat Kesehatan Ponpes. Bagi Mahasiswa STIKES dan STKIP Hamzar diharap bergabung digrup FB STKIP Hamzar Lombok Utara

Kamis, 08 September 2011

KLU Belum Miliki Sarjana PAUD

Lombok Utara - Sebagai daerah otonomi baru, Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berpacu meningkatkan sumber daya manusia agar tidak ketinggalan dengan daerah lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya ratusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hanya hingga saat ini guru yang mengajar di PAUD rata-rata tamatan SLTA belum ada yang S-1 PG-PAUD.

Untuk mengatasi hal tersebut, Yayasan Maraqitta’limat (Yamtia) Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengambil peluang tersebut dengan mendirikan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar dengan membuka jurusan S-1 PG-PAUD. “Di Indonesia hanya sepuluh Perguruan Tinggi (PT) yang memperoleh ijin penyelenggaraan PG-PAUD”, kata ketua STKIP Hamzar Lombok Utara, H. Mashal, SH. MM yang ditemui di ruang kerjanya 8/9 seusai penutup kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK).

Diakui, pada awalnya, beliau mengaku sedikit ragu membuka jurusan S-1 PG PAUD di Lombok Utara, namun setelah melihat antusias para mahasiswa yang masuk di PG-PAUD cukup menggembirakan yang jumlahnya sampai 50 orang. “Memang untuk mendidik karakter harus diawali dengan pendidikan sejak dini bagi anak-anak dan membutuhkan guru yang professional dibidangnya”, jelasnya.

Di KLU sendiri, lanjutnya hingga saat ini guru PAUD belum ada yang sarjana dibidangnya, padahal untuk mendidikan anak-anak mungil yang berusia 0-6 tahun dibutuhkan keteladanan dan ketelatenan para guru. “Anak seusia ini belum bisa diajar membaca dan menulis, karena dapat merusak memori otak mereka”, katanya.(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar