Lombok Utara - Bertepatan dengan hari jadi Lombok Utara yang ke tiga, Pemerintah Lombok Barat (Lobar) sebagai kabupaten induk mulai menyerahkan asset daerah (P3D). Penyerahan pertama secara simbolis oleh wakil Bupati Lombok Barat, H. Mahrip, SE yang diterima langsung oleh Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH itu untuk tahap pertama adalah asset daerah seperti fasilitas kendaraan dan fasilitas public lainnya yang sifatnya mendesak dan sedang digunakan.
“P3D seperti tanah dan asset lainnya akan kita serahkan secara bertahap yang jelas tidak ada persoalan menyangku asset, “ungkap Wakil Bupati Lombok Barat, H. Mahrip, SE ditemui MataramNews usai menghadiri perayaan Hut KLU Kamis (21/7/11).
Dikatakannya, penyerahan asset ke KLU merupakan hajat dari pemda Lombok Barat sebagai kabupaten induk. “Memang persoalan ini rumit tetapi tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan selama dibicarakan dengan baik dan duduk bersama, “sebutnya.
Disinggung kiprah KLU selama 3 tahun?, “ Salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah tingkat kemiskinan yang mencapai 43 persen, jumlah ini sangat tinggi tetapi kondisi itu tidak terlalu sulit untuk di hentaskan karena jumlah pengangguran di Lombok Utara sangat kecil, “katanya.
Tak hanya itu peluang usaha di KLU juga sangat banyak dan jika potensi ini digarap tentu angka itu dalam waktu singkat dapat dituntaskan, terlebih program dan struktur anggaran yang diterapkan juga baik yakni 60 persen untuk belanja publik dan sisanya untuk aparatur. “Lombok Utara yang paling sehat dari semua kabupaten/kota se – NTB, termasuk nominasi kabupaten yang sehat di seluruh Indonesia, “tandasnya. (adam/Ari)
“P3D seperti tanah dan asset lainnya akan kita serahkan secara bertahap yang jelas tidak ada persoalan menyangku asset, “ungkap Wakil Bupati Lombok Barat, H. Mahrip, SE ditemui MataramNews usai menghadiri perayaan Hut KLU Kamis (21/7/11).
Dikatakannya, penyerahan asset ke KLU merupakan hajat dari pemda Lombok Barat sebagai kabupaten induk. “Memang persoalan ini rumit tetapi tidak ada persoalan yang tidak dapat diselesaikan selama dibicarakan dengan baik dan duduk bersama, “sebutnya.
Disinggung kiprah KLU selama 3 tahun?, “ Salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah tingkat kemiskinan yang mencapai 43 persen, jumlah ini sangat tinggi tetapi kondisi itu tidak terlalu sulit untuk di hentaskan karena jumlah pengangguran di Lombok Utara sangat kecil, “katanya.
Tak hanya itu peluang usaha di KLU juga sangat banyak dan jika potensi ini digarap tentu angka itu dalam waktu singkat dapat dituntaskan, terlebih program dan struktur anggaran yang diterapkan juga baik yakni 60 persen untuk belanja publik dan sisanya untuk aparatur. “Lombok Utara yang paling sehat dari semua kabupaten/kota se – NTB, termasuk nominasi kabupaten yang sehat di seluruh Indonesia, “tandasnya. (adam/Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar