STKIP Hamzar Lombok Utara, SK Kemdiknas RI No. 04/D/O/2011 menerima mahasiswa baru Tahun Akademik 2011/2012, dengan Program S-1 PGSD dan PGPAUD.Tempat Pendaftaran: Adlan Mamnun, Dusun Lendang Mamben Desa Anyar, hp. 081 907 520 004 atau Studio Primadona FM, Ancak Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (M. Syairi) hp. 081 917 760 145. Email: ariprimadona@gmail.com,stkiphamzar8@gmail.com###Program Yamtia: Pendirian Perguruan Tinggi D-III Perbankkan Syari'ah, Perguruan Tinggi S-1 Tarbiyah dan kedua Perguruan Tinggi dalam proses perijinan, Pendirian Pasar Ponpes, Bank Syari'ah, dan Pendirian Pusat Kesehatan Ponpes. Bagi Mahasiswa STIKES dan STKIP Hamzar diharap bergabung digrup FB STKIP Hamzar Lombok Utara

Selasa, 05 Juli 2011

Bangsa Indonesia Kehilangan Dai Sejuta Umat

Innalillahi wa inna illahi roji'un... Selamat jalan Bapak Dai Sejuta Umat, smoga diterima di sisi-Nya. Amin. Selamat jalan ayah, terima kasih atas segala ilmu yang telah engkau berikan kepada kami. Kuingin melihat engkau tersenyum di pangkuan Allah SWT. Amin.

Umat Islam Indoensia berduka, karena kehilangan sososk ulama yang cukup kharismatik dan sosok penyejuk bangsa. Dialah KH. Zainuddin MZ yang dikenal dengan sebuatan da’I sejuta umat, yang tek pernah lelah memberi kontribusi kerukunan antar umat beragama.

Zainuddin Muhammad Zein yang dikenal KH Zainuddin MZ lahir di Jakarta, 2 Maret 1951, meninggal di Jakarta, 5 Juli 2011 dalam usia 60 tahun di rumah sakit pusat Pertamina Jakarta, sekitar pukul 09.15 wib . akibat terkena serangan jantung. Ia adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya.

Ia mendapat julukan Dai Sejuta Umat karena dawahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR), kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi.

Zainuddin merupakan anak tunggal buah cinta kasih pasangan Turmudzi dan Zainabun dari keluarga Betawi asli. Sejak kecil memang sudah terlihat bakatnya dalam seni orasi.
Di rumah kakeknya, Udin—panggilannya—kecil kerap naik ke atas meja untuk berpidato di hadapan tamu-tamu yang berkunjung. Bakat berpidatonya itu tersalurkan ketika Udin masuk Madrasah Tsanawiyah hingga tamat Aliyah di Darul Ma’arif, Jakarta.
Di sekolah ini ia belajar pidato dalam forum Ta’limul Muhadharah (belajar berpidato). Dalam ceramahnya ia sering menyisipkan humor dan banyolan yang mengundang gelak tawa audiensnya.
Kebiasaannya membanyol dan mendongeng terus berkembang. Dalam tiap penampilan, ia selalu memukau teman-temannya. Kemampuannya itu pun terus terasah, berbarengan dengan permintaan ceramah yang kian mengalir deras.

"Almarhum telah menunjukkan baktinya yang positif dalam membangun semangat kebersamaan di antara umat beraneka latar belakang di Indonesia," kata Fayakhun Andriadi, anggota Komisi I DPR RI.

Sementara Angelina Sondakh, yang bertugas di Komisi X DPR RI, menilai almarhum KH Zainuddin MZ adalah seorang pendidik masyarakat yang berwibawa dan nasionalis. Di tempat terpisah, dua profesional berbeda latar Edward Waleleng dan Stevan Vogez berpendapat bahwa KH Zainuddin MZ sebetulnya merupakan salah satu sosok ulama penting yang piawai dalam membangun spirit kejuangan bangsa.

"Dia tak hanya milik Muslim, tetapi seluruh rakyat. Karena, almarhum mampu memberikan mutiara-mutiara kata orisinil khas Indonesia. Kata-katanya langsung bisa dicerna dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat kita yang majemuk," kata Edward Waleleng. Hal senada juga dinyatakan Stevan Vogez dengan mengucapkan selamat jalan ulama besar masa kini menuju tempat peristirahatan abadi.

Selamat jalan Pak Kiyai, semoga mendapat tempat yang layak disisi Allah SWT. (Ari dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar