Lombok Utara - Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzar, H. Mashal, SH. MM, menilai, kesadaran masyarakat Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan pentingnya pendidikan dan perguruan tinggi cukup meningkat dan membanggakan.
Penilaian tersebut dikemukakan, ketika ditemui di gedung STKP Hamzar, Rabu siang (22/6). Menurutnya, sejak KLU dimekarkan dua tahun lalu menjadi sebuah kabupaten, kesadaran akan pentingnya menyekolahkan anak hingga ke perguruan tinggi terus mengalami peningkatan, sehingga yayasan Maraqitta’limat mendirikan sebuah perguruan tinggi yaitu STKIP Hamzar di konplek perguruan Maraqit Lokok Aur Desa karang bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
“Untuk memperoleh perijianan sebuah perguruan tinggi itu memang cukup sulit. Buktinya, untuk mendirikan STKIP Hamzar di KLU itu membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar enam tahun, harus bolak-balik ke Jakarta, hingga pada tahun 2011 SK Mendiknas RI nomor 4/D/O/2011 tanggal 7 januari, ijin STKIP hamzar baru bisa kita peroleh”, kata H. mashal.
Kendati satu-satunya STKIP yang sudah mendapat perijinan di KLU, lanjut H. Mashal, namun kadang-kadang masih ada sebagian warga yang ragu, dan ini perlu disosialisasikan. “Bahkan masih ada yang mempertanyakan apakah ini sudah terakreditasi. Padahal dalam aturan perguruan tinggi baru dilakukan akreditasi (pembinaan) setelah berdiri dua tahun”, jelasnya.
Sebagai tanda sebuah lembaga perguruan tinggi yang memperoleh perijinan itu, pertama-tama pengelolanya akan diberikan nomor dan password Dikti, diundang mengikuti pertemuan di Kopertis VIII Bali, dan diberikan bantuan oleh pemerintah. Jadi kalau ada perguruan tinggi swasta yang mengaku sudah memiliki ijin, maka perlu ditanya, apakah mereka sudah mendapat nomor dan paswordnya Dikti yang harus dirahasiakan. “Bila belum ada itu artinya belum memiliki perjinan. Dan Alhamdulillah, semuanya itu STKIP hamzar KLU sudah diberikan”, ungkap H. Mashal bersyukur.
“Jadi masyarakat KLU, tidak perlu lagi ragu memasukkan anak-anak mereka di STKIP Hamzar, karena satu-satunya perguruan tinggi di KLU yang sudah mendapat SK Kemdiknas RI, dengan membuka dua jurusan yaitu S-1 PGPAUD dan S-1 PGSD”, tambahnya.
Mengapa membuka jurusan PGSD dan PGPAUD tidak jurusan lainnya? Menjawab pertanyaan tersebut, H. Mashal menjelaskan, bahwa sesuai program pemerintah bahwa pada tahun 2014 mendatang, semua guru yang mengajar di baik di SD maupun di MI harus S-1 PGSD, sementara di KLU, masih banyak guru-guru setingkat sekolah dasar yang belum sarjana. “Jadi dengan adanya STKIP Hamzar ini, membuka peluang yang bukan saja bagi tamatan SMA, Aliyah, SMK dan setingkat lainnya, tapi juga bagi guru-guru yang belum sarjana”, jelasnya.
Sementara S-1 PGPAUD dibuka, karena mengingat khususnya di NTB belum memiliki sarjana PAUD. Padahal sesuai penjelasan dari stap ahli menteri Mendiknas pada acara pertemuan di Kopertis wilayah VIII di Bali pada pertengahan Juni lalu, bahwa pada tahun 2045 mendatang, para siswa-siswi PAUD inilah yang akan memimpin negeri ini, entah menjadi pejabat Negara, pengusaha dan lainnya. “Dengan dasar inilah S-1 PGPAUD terus kita galakkan untuk mencetak guru-guru handal khususnya dibidang pendidikan anak usia dini”, pungkasnya.(Primadona FM)
“Untuk memperoleh perijianan sebuah perguruan tinggi itu memang cukup sulit. Buktinya, untuk mendirikan STKIP Hamzar di KLU itu membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar enam tahun, harus bolak-balik ke Jakarta, hingga pada tahun 2011 SK Mendiknas RI nomor 4/D/O/2011 tanggal 7 januari, ijin STKIP hamzar baru bisa kita peroleh”, kata H. mashal.
Kendati satu-satunya STKIP yang sudah mendapat perijinan di KLU, lanjut H. Mashal, namun kadang-kadang masih ada sebagian warga yang ragu, dan ini perlu disosialisasikan. “Bahkan masih ada yang mempertanyakan apakah ini sudah terakreditasi. Padahal dalam aturan perguruan tinggi baru dilakukan akreditasi (pembinaan) setelah berdiri dua tahun”, jelasnya.
Sebagai tanda sebuah lembaga perguruan tinggi yang memperoleh perijinan itu, pertama-tama pengelolanya akan diberikan nomor dan password Dikti, diundang mengikuti pertemuan di Kopertis VIII Bali, dan diberikan bantuan oleh pemerintah. Jadi kalau ada perguruan tinggi swasta yang mengaku sudah memiliki ijin, maka perlu ditanya, apakah mereka sudah mendapat nomor dan paswordnya Dikti yang harus dirahasiakan. “Bila belum ada itu artinya belum memiliki perjinan. Dan Alhamdulillah, semuanya itu STKIP hamzar KLU sudah diberikan”, ungkap H. Mashal bersyukur.
“Jadi masyarakat KLU, tidak perlu lagi ragu memasukkan anak-anak mereka di STKIP Hamzar, karena satu-satunya perguruan tinggi di KLU yang sudah mendapat SK Kemdiknas RI, dengan membuka dua jurusan yaitu S-1 PGPAUD dan S-1 PGSD”, tambahnya.
Mengapa membuka jurusan PGSD dan PGPAUD tidak jurusan lainnya? Menjawab pertanyaan tersebut, H. Mashal menjelaskan, bahwa sesuai program pemerintah bahwa pada tahun 2014 mendatang, semua guru yang mengajar di baik di SD maupun di MI harus S-1 PGSD, sementara di KLU, masih banyak guru-guru setingkat sekolah dasar yang belum sarjana. “Jadi dengan adanya STKIP Hamzar ini, membuka peluang yang bukan saja bagi tamatan SMA, Aliyah, SMK dan setingkat lainnya, tapi juga bagi guru-guru yang belum sarjana”, jelasnya.
Sementara S-1 PGPAUD dibuka, karena mengingat khususnya di NTB belum memiliki sarjana PAUD. Padahal sesuai penjelasan dari stap ahli menteri Mendiknas pada acara pertemuan di Kopertis wilayah VIII di Bali pada pertengahan Juni lalu, bahwa pada tahun 2045 mendatang, para siswa-siswi PAUD inilah yang akan memimpin negeri ini, entah menjadi pejabat Negara, pengusaha dan lainnya. “Dengan dasar inilah S-1 PGPAUD terus kita galakkan untuk mencetak guru-guru handal khususnya dibidang pendidikan anak usia dini”, pungkasnya.(Primadona FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar