Jakarta, Komisi Pendidikan Tinggi Thailand bertandang ke Indonesia untuk saling tukar menukar informasi sistem perguruan tinggi.
Mengawali kunjungannya ke Indonesia, Perwakilan Thailand menyambangi Universitas Indonesia (UI), di Depok. Rektor UI, Gumilar R Somantri menyambut hangat kedatangan para delegasi Thailand. “UI berharap dapat membangun bekerja sama dengan Thailand,” ujar Gumilar.
Deputy Secretary-General Commission on Higher Education Thailand, Piniti Ratananukul menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya melalui program pertukaran pelajar. “UI merupakan universitas kelas dunia yang patut diperhitungkan di Asia,” ujar Piniti. Ia yakin, pertukaran informasi akan meningkatkan perkembangan perguruan tinggi di kedua negara.
Saat di UI, delegasi Thailand pun berkunjung ke perpustakaan baru UI. Perpustakaan yang terbesar di Asia ini merupakan salah satu fasilitas penunjang UI untuk menjadi universitas kelas dunia. Perpustakaan ini melayani database online yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Usai berkunjung ke UI, delegasi Thailand melakukan pertemuan dengan jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Salah satu isu hangat yang dibahas adalah ketertarikan mahasiswa Thailand yang tersebar di 150 perguruan tinggi untuk belajar bahasa Indonesia. Bagi Thailand, Indonesia adalah bangsa yang besar.
Jumlah penduduk Indonesia, mencapai seperlima penduduk dunia. Inilah mengapa Thailand merasa perlu menguasai bahasa Indonesia di era globalisasi. "Kami ingin sekali belajar bahasa Indonesia, selain karena kita masih satu rumpun, bahasa Indonesia juga sangat luar biasa," ungkap Piniti.
Keinginan Pemerintah Thailand tersebut, disambut baik Pemerintah Indonesia. Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti berjanji mengirim 100 orang dosen untuk mengajar Bahasa Indonesia di Thailand selama satu tahun. Dirjen Dikti Djoko Santoso berharap program ini, dimulai tahun depan.
Pertemuan kedua negara ini, juga membahas kemungkinan adanya nota kesepahaman terkait mekanisme pertukaran pelajar. Saat ini, 77 mahasiswa Indonesia belajar di Thailand. Pada tahun ini, pemerintah telah menambah 50 mahasiswa untuk belajar di negeri gajah putih tersebut. Sedangkan, mahasiswa Thailand yang kuliah di Indonesia berjumlah 20 orang. Djoko berharap jumlah ini, akan meningkat dua kali lipat tahun depan. Pertemuan mendatang, diagendakan berlangsung di Thailand tahun 2012.http://www.dikti.go.id
Mengawali kunjungannya ke Indonesia, Perwakilan Thailand menyambangi Universitas Indonesia (UI), di Depok. Rektor UI, Gumilar R Somantri menyambut hangat kedatangan para delegasi Thailand. “UI berharap dapat membangun bekerja sama dengan Thailand,” ujar Gumilar.
Deputy Secretary-General Commission on Higher Education Thailand, Piniti Ratananukul menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya melalui program pertukaran pelajar. “UI merupakan universitas kelas dunia yang patut diperhitungkan di Asia,” ujar Piniti. Ia yakin, pertukaran informasi akan meningkatkan perkembangan perguruan tinggi di kedua negara.
Saat di UI, delegasi Thailand pun berkunjung ke perpustakaan baru UI. Perpustakaan yang terbesar di Asia ini merupakan salah satu fasilitas penunjang UI untuk menjadi universitas kelas dunia. Perpustakaan ini melayani database online yang berasal dari berbagai disiplin ilmu.
Usai berkunjung ke UI, delegasi Thailand melakukan pertemuan dengan jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Salah satu isu hangat yang dibahas adalah ketertarikan mahasiswa Thailand yang tersebar di 150 perguruan tinggi untuk belajar bahasa Indonesia. Bagi Thailand, Indonesia adalah bangsa yang besar.
Jumlah penduduk Indonesia, mencapai seperlima penduduk dunia. Inilah mengapa Thailand merasa perlu menguasai bahasa Indonesia di era globalisasi. "Kami ingin sekali belajar bahasa Indonesia, selain karena kita masih satu rumpun, bahasa Indonesia juga sangat luar biasa," ungkap Piniti.
Keinginan Pemerintah Thailand tersebut, disambut baik Pemerintah Indonesia. Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Dikti berjanji mengirim 100 orang dosen untuk mengajar Bahasa Indonesia di Thailand selama satu tahun. Dirjen Dikti Djoko Santoso berharap program ini, dimulai tahun depan.
Pertemuan kedua negara ini, juga membahas kemungkinan adanya nota kesepahaman terkait mekanisme pertukaran pelajar. Saat ini, 77 mahasiswa Indonesia belajar di Thailand. Pada tahun ini, pemerintah telah menambah 50 mahasiswa untuk belajar di negeri gajah putih tersebut. Sedangkan, mahasiswa Thailand yang kuliah di Indonesia berjumlah 20 orang. Djoko berharap jumlah ini, akan meningkat dua kali lipat tahun depan. Pertemuan mendatang, diagendakan berlangsung di Thailand tahun 2012.http://www.dikti.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar