Lombok Timur - Menteri Agama (Menag) RI, H. Surya Darma Ali, memberikan apresiasi atas perjuangan ulama terhadap pendirian lembaga pendidikan agama di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan di depan ribuan jama’ah, pada acara kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) yayasan Maraqitta’limat Desa Mamben Lauq, Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para ulama dan kiyai kita merupakan sumbangan yang sangat luar biasa bagi bangsa dan Negara ini.
Program yayasan Maraqitta’limat yang dicanangkan satu rumah satu sarjana mendapat respon positif. “Saya merespon niat baik dari yayasan ini untuk menciptakan satu rumah satu sarjana, dan ini merupakan program yang sangat luar biasa dan harus kita sikapi dan tanggapi dengan baik”, kata Surya Darma Ali.
Madrasah, kata Surya, adalah sebagai tempat untuk mencetak genarasi yang kuat, bukan generasi yang lemah. Sebab kita tidak bisa bayangkan, bila generasi umat Islam yang memiliki 4000 lebih ponpes di Indonesia ini melahirkan genarsi yang lemah atau tidak memiliki ilmu pengetahuan, maka 5 atau 10 tahun mendatang, bangsa yang kita cintai ini akan menjadi lemah.
Lebih lanjut Menag mengatakan, bila kita ingin bahagia atau kaya dunia dan akhirat hendaknya kita memiliki ilmu pengetahuan. Dan untuk memperoleh ilmu ini tentu dengan rajin belajar dan kita tidak boleh lepas dari pendidikan yang telah didirikan oleh para ulama. “Karenanya sebagai siswa atau anak sejak dini harus dilatih untuk bertanggungjawab baik kepada kedua orang tua maupun gurunya, yang salah satu bentuk tanggungjawabnya adalah dengan belajar”, jelasnya.
Sementara pimpinan pusat yayasan Maraqitta’limat, TGH. Hazmi Hamzar dalam pengantarnya memaparkan, bahwa lembaga pendidikan yang dipimpinnya sudah memasuki usia 58 tahun yang didirikan oleh al-marhum TGH. Zainuddin Arsyad yang pulang dari Makkah Al-Mukkarromah pada tahun 1930.
Perjuangan TGH. Zainuddin Arsyad, untuk mensyiarkan dakwah Islam ini adalah mewarisi perjuangan ayahanya almarhum TGH. Arsyad, yang melakukan misi dakwahnya dari penduduk pesisir pantai, seperti Sambelia, Belanting, Sembalun, Bayan, Sidutan sampai ke Bongor Lombok Barat. Dan pada tahun 1991, pimpinan yayasan ini dimandatkan pada putra ke tiga TGH. Zainuddin Arsyad, yaitu TGH. Hazmi Hamzar.
Hazmi Hamzar yang juga angota DPRD NTB ini menjelaskan, bahwa saat ini yayasan Maraqit telah memiliki 19 lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 17 MTs, 1 SMP, SMA, Madrasah Aliayah dan beberapa Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) serta ditambah dengan dua perguruan tinggi, masing-masing Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar dan Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP). “Melalui beberbagai lembaga pendidikan inilah kami akan programkan satu rumah satu sarjana”, jelasnya.(Primadona FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar